Gay Itu Ada “kasta”nya, Kata Dokter Ini.
Kutipan dari seorang dokter, yang kami posting apa adanya. Silakan menyimak.
Gay itu ada “kasta”nya
Ada yg dominan, biasanya yg punya uang dan lbh tua secara umur, ada yg submissif, kalau sy perhatikan, semacam “piaraan”.
Piaraan ini berkasta juga, ada anak muda putih bersih klimis dari kalangan keluarga menengah, ada juga yg kelas sandal jepit (bukan yg harga 18 ribu ya 😔).
Perlakuan dari yg dominan pd piaraan juga berbeda sesuai KW piaraan. Yg KW ori diperlakukan sgt istimewa.
Waktu sy kerja di klinik hiv rscm, pernah dpt pasien mhsw univ swasta terkenal di jakarta, yg kena meningitis kriptokokus (jamur otak).
Orang tuanya pekerja petrol, tinggal di dallas, US. Dia disini tinggal sendiri. Anaknya tampan, klimis, Dan kelihatan anak baik.
Dominannya sering ikut mengantar kalau kontrol. Jangan kaget ya, dominannya ini seorang AKTIVIS LSM ANTI-HIV.
Itu kalau si pasien sy ini mengeluh sakit kepala, si dominan ini mengelus2 punggung si submissif smbl bilang “sakit ya sayang? Yg mana yg sakit? Sabar ya sayang..” (untung sy msh setia pd sumpah hipocrates, klu sy berkhianat, si dominan itu mau sy suntik fentanyl 1000 cc biar mokat).
Tapi sy prnh juga dpt seorg dominan yg kena infeksi di medulla spinalis, spondilitis TB, jd lumpuh kedua kakinya tiba2.
Pas dirawat, submissifnya datang menemani. dibentak2, gak ada sayang sayangan, si submissif ini tampilannya sih kelas sandal jepit. Manggil dominannya “abaaaang..” (jijik ya dengarnya)
Ada juga piaraan bayaran. Satu pasien sy asal jogja (skrg sdh meninggal dg toksoensefalitis; bisul di dalam otak krn kuman tokso yg srg nempel di badan kucing, anjing) mengaku dia bayaran.
Di ”piara” seorg aki2 cina utk bayaran 1000 smp 2000 USD per bulan. Uang nya dia kirim ke jogja utk anak & istrinya 😩.
Dia ini sejatinya bukan gay. Jadi semacam pelacur lelaki. Kerja sbg caddy lelaki di satu lapangan golf di tangerang.
Waktu ketahuan hiv n tokso, dia menangis meraung2, selama dirawat baca Qur’an terus, kalau sy periksa, selalu terisak2 bilang menyesal.
Pas ketemu bininya, sy yg berkaca2. Sebab bininya perempuan berhijab rapi dng dua balita yg juga berhijab.
Ada juga gay kakak adik. Sejak kecil dikasih satu kamar dng satu ranjang oleh emak bapaknya. Pas gede, tau2 yg kakak kena kripto.
Dicek hiv positif, ditanya pasangannya siapa, dia bilang adiknya. Pas adiknya dicek, positif juga hiv. Kedua2nya pun meninggal, dlm satu ruang rawat yg sama.
Ayahnya, sampai anak2 itu dikubur pun gak pernah mau datang nengok...
cerita gay SEMUA TRAGIS... belum pernah sy dengar yg berakhir spt di cerita fairytopia...
misalnya berakhir kayak Cinderella... kisah para gay berakhir dengan tokso, kripto, TB, pnemonia, kandida, dan diujungnya, mati sendirian tanpa didampingi kaum nya...
sy gak ngerti knp pemerintah abai pd masalah ini...
sejak 1997, prof Sjamsurijal gak capek2nya mengingatkan, tapi faktanya, mereka semakin banyak...
Copas dari ANW
sumber FB Akanag Lathief
Sekian untuk artikel Gay Itu Ada “kasta”nya, Kata Dokter Ini. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di postingan artikel Egoswot lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Gay Itu Ada “kasta”nya, Kata Dokter Ini. dengan alamat link https://egoswot.blogspot.com/2017/12/gay-itu-ada-kastanya-kata-dokter-ini.html