Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila - Egoswot

Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila

Sahabat Egoswot yang yang budiman dimanapun anda berada, hari ini Egoswot akan memberikan informasi untuk anda semuanya pembaca setia dengan judul Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila yang sedang viral dan di perbincangkan oleh banyak kalangan. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Berita, dapat menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Assalamualaikum wr.wb, selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua rekan rekan pendidik di seluruh tanah air indonesia , Selamat datang di website pendidikan operator guru , kami menyajikan informasi terbaru  seputar Informasi Guru, Pendidikan indonesia dan kabar berita menarik lainya, berikut informasi mengenai, Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila, berikut informasi selengkapnya .

Sudah setahun guru honor agama di beberapa daerah Riau belum gajian. Hal ini dikarenakan adanya berbenturan aturan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Keuangan.

Kepala Biro Administrasi dan Kesra Setdaprov Riau, yang juga mantan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Masrul Kasmy mengatakan, untuk honor guru aliyah tersebut, perlu adanya perubahan. Karena, regulasi sebelumnya guru aliyah yang dipercayakan ke kabupaten/kota, sekarang menjadi tanggung jawab provinsi.

"Persoalannya, saat penganggaran, terjadi keterlambatan. Hal ini berkaitan dengan regulasi, dimana, tidak boleh dua kementerian mengelola keuangan. Ada memang beberapa daerah yang masih menganggarkan, tapi tidak semua," kata Masrul Kasmy saat menjadi narasumber di acara seminar yang digelar oleh Majelis Ulama Islam (MUI) Riau di kantor MUI Riau, Rabu (13/12).

Ada pun kegiatan tersebut dilaksanakan MUI Riau melalui Komisi Pendidikan dan Kader, dengan tema seminar tentang Penyamaan Persepsi Tentang Pemberdayaan Guru Agama Provinsi Riau.

Dalam kesempatan itu, dikatakan Masrul, pihaknya mengupayakan akan menghimpun masalah tersebut, kemudian dicarikan solusinya, selanjutnya akan diupayakan masuk dalam usulan anggaran tahun depan di APBD 2018, asalkan tetap pada koridor yang ditetapkan pemerintah.

"Nanti akan kita sampaikan ke gubernur, ini masalah regulasi dan payung hukum," ulasnya.

Masrul mencontohkan, di Kabupaten Meranti, yang tidak menganggarkan anggaran guru madrasah dalam APBD Kepulauan Meranti.

"Pemkab Meranti tidak menganggarkan anggaran guru madrasah, akhirnya mereka banyak yang banting stir, ada ke Malaysia dan jadi tukang ojek," ujarnya.

Berdasarkan aturan di Permendagri, menurutnya, suatu daerah diperbolehkan menganggarkan anggaran untuk guru madrasah dalam APBD. Sehingga beberapa daerah lainnya tetap bisa menganggarkan.

"Strategi anggaran dan politik anggaran sangat dibutuhkan dalam hal ini, terutama dewan dan pemerintah. Di luar negeri saja, guru menjadi yang utama mendapat perhatian pemerintah, diutamakan," imbuhnya.

Selain itu, masalah lainnya, misalnya kualitas guru, kesejahteraan dan distribusi guru juga harus diperhatikan juga. Apalagi menurutnya banyak para guru yang saat ini cenderung tidak mau mengajar di daerah terisolir dan terpelosok.

"Pemprov Riau saat ini sedang membuat regulasi yang pas terkait gaji guru agama ini. Khusus masalah guru agamantadi, akan kita koordinasikan dengan gubernur nantinya," ujarnya.

Ada pun penserta dari seminar tersebut adalah pukuhan guru agama dari kabupaten/kota. Salah seorang peserta dari Kabupaten Rokan Hilir menyampaikan, hingga tahun ini, honornya tidak keluar.


"Kami sampai saat ini honor tak keluar, tak tahu apa sebabnya, kami juga sudah hearing dengan anggota DPRD Rokan Hilir, tapi tak kunjung ada solusi, kami tidak tau harus bagaimana lagi," kata salah seorang peserta tersebut.

Sementara itu, Ketua MUI Riau, Prof Dr Nazir MA menyampaikan, persoalan tersebut diakuinya memang banyak terjadi di daerah. Namun hal tersebut tergantung kebijakan masing-masing kepala daerah.

"Daerah memang berbeda persepsi menyikapi hal ini. Ada yang perhatian ada yang tidak. Karena itu, melalui kegiatan ini, kita ingin satukan persepsi dan fasilitasi untuk lakukan diskusi," tuturnya.

Nazir ingin, agar guru agama tetap mempertahankan marwah dan harkatnya, apalagi sampai melakukan demo, menurutnya hal tersebut tidak elok dilihat nantinya.

Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila

"Jangan sampai nanti harkat guru jadi runtuh. Kalau guru demo, itu kan tak elok. Apalagi kalau sampai orang luar melihat," tuturnya. (ale)

Foto pihak MUI Riau berikan cendera mata kepada Kepala Biro Administrasi dan Kesra Setdaprov Riau, Masrul Kasmy, di MUI Riau, Rabu (13/12).

Demikian Informasi yang bisa kami bagikan mengenai, Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila yang kami kutip dari tribunnews.com, di siang ini , di operatorguru.com dan semoga ada manfaatnya untuk rekan rekan pembaca setia kami , teruslah berkunjung , untuk memperbaharui, informasi terbaru seputar informasi Guru dan Pendidikan Indonesia terbaru, silahkan juga simak informasi menarik lainya di bawah ini .

Sekian untuk artikel Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di postingan artikel Egoswot lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sungguh Kejam Guru Agama Mengeluh Tidak Digaji Selama Setahun, Dimana Keadilan Sosial Sesuai Pancasila dengan alamat link https://egoswot.blogspot.com/2017/12/sungguh-kejam-guru-agama-mengeluh-tidak.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×