Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju? - Egoswot

Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju?

Sahabat Egoswot yang yang budiman dimanapun anda berada, hari ini Egoswot akan memberikan informasi untuk anda semuanya pembaca setia dengan judul Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju? yang sedang viral dan di perbincangkan oleh banyak kalangan. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Berita, dapat menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Assalamualaikum wr.wb, selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua rekan rekan pendidik di seluruh tanah air indonesia , Selamat datang di website pendidikan operator guru , kami menyajikan informasi terbaru  seputar Informasi Guru, Pendidikan indonesia dan kabar berita menarik lainya, berikut informasi mengenai, Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju?, berikut informasi selengkapnya .

Kualitas pendidikan Indonesia kalah bila dibandingkan Vietnam. Meski sama-sama memberikan anggaran negara 20%, namun hasil pendidikan Vietnam lebih baik dengan peringkat 8 pendidikan terbaik di dunia.

Untuk mengejar itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus memiliki standar pendidikan berkualitas. Standar ini wajib diikuti seluruh daerah yang secara Undang-Undangan (UU) pendidikan sudah di delegasi ke daerah masing-masing.

"Kalau pendidikan kan secara undang-undang sudah didelegasikan ke daerah-daerah , peranan dari pemerintah pusat (Kementerian Pendidikan) tentu menciptakan apa yang disebut comparasi atau standarnya. Sehingga daerah yang memiliki kewenangan mereka harus mengikuti standar untuk melayani masyarakatnya,"tuturnya di Energy Building, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Dia menegaskan, standar yang dimaksud adalah pelayanan pendidikan antar daerah. Setelah itu, jika pendidikan Indonesia mau ditingkatkan maka tata kelola penerimaan guru selama ini harus diperbaiki.

Dia mencontohkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mengevaluasi mana guru yang berkualitas dan tidak. Pasalnya, secara total jumlah guru sudah memadai tapi kualitasnya yang masih kurang.

"Untuk itu Menteri Pendidikan berhak menetapkan mana yang kualitas dan tidak, sehingga tidak merupakan keputusan dari daerah yang menjadi keputusan pelik mengenai jumlah banyak tapi kualitas tidak ada dan malah bergantung dengan para guru honorer. Ini sesuatu yang tidak adil juga bagi mereka,"tandanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh mengatakan, anggaran pendidikan 2017 sebesar Rp416 triliun atau 20% dari APBN. Dari jumlah tersebut Rp261 triliun diserahkan ke daerah dan Rp155 triliun untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbut), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan (Kemendikti) dan Kementerian Agama (Kemenag).

"Ironisnya dari Rp261 triliun tadi,Rp247 triliun untuk haji dan tunjangan, yang porsi untuk belanja modal, untuk pembangunan, rehabilitasi, renovasi gedung sekolah hanya Rp7,7 triliun. Itu sebabnya banyak yang rusak sekolah di daerah,"tuturnya.

Menurut dia, hal itu menyebabkan pertama kualitas pendidikan menurun dan kedua kondisi sarana pendidikan kurang memadai. Dari datanya, jumlah ruang kelas untuk Sekolah Dasar (SD) yang rusak mencapai 178.194.

"Untuk itu diperlukan sekitar Rp20 triliun untuk lakukan rehabilitas 178.194 ruang kelas yang rusak. Sementara DAK pendidikan, rehabilitasi SD hanya Rp2,1 triliun. Artinya butuh 10 tahun untuk bisa merehab kalau Rp2 triliun setiap tahunnya,"ujarnya.

Dia mengungkapkan, dana untuk BOS, TPG, dan tunjangannya khusus guru meningkat dari Rp38 triliun (2011) menjadi Rp107 triliun (2017). Kenaikan hampir tiga kali lipat, tapi kualitas pendidikan masih rendah.
Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju?

"Peringkat skor capaian siswa Indonesia untuk sains peringkat 62, membaca peringkat 61, mat peringkat 61. Itu semua dari 9 negara di tahun 2015,"ujarnya.

Guru di Indonesia berjumlah 3.977.986. Sekira 54% adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), 55% non PNS, guru swasta, guru yayasan. Sebanyak 25% guru belum memenuhi persyaratan akademik.

"52% guru belum sertifikat profesi dan rasio guru dengan murid memang secara nasional sangat rendah. Tetapi distribusinya yang merata,"tandasnya.

Demikian Informasi yang bisa kami bagikan mengenai, Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju? yang kami kutip dari okezone.com, di siang ini , di operatorguru.com dan semoga ada manfaatnya untuk rekan rekan pembaca setia kami , teruslah berkunjung , untuk memperbaharui, informasi terbaru seputar informasi Guru dan Pendidikan Indonesia terbaru, silahkan juga simak informasi menarik lainya di bawah ini .

Sekian untuk artikel Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di postingan artikel Egoswot lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menteri Sri Mulyani Minta Kemendikbud Harus Tetapkan Mana Guru Berkualitas Mana yang Tidak, Apakah Anda Setuju? dengan alamat link https://egoswot.blogspot.com/2017/12/menteri-sri-mulyani-minta-kemendikbud.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×