KASIHAN ABU JANDA, DIA SALAH DATA DAN DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN - Egoswot

KASIHAN ABU JANDA, DIA SALAH DATA DAN DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN

Sahabat Egoswot yang yang budiman dimanapun anda berada, hari ini Egoswot akan memberikan informasi untuk anda semuanya pembaca setia dengan judul KASIHAN ABU JANDA, DIA SALAH DATA DAN DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN yang sedang viral dan di perbincangkan oleh banyak kalangan. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Topik, dapat menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan barokah bagi semuanya.

Apakah hadits yang menyebutkan lafazh لا إله إلا الله محمد رسول الله pada rayah liwa semuanya dha’if? Nanti dulu, dan tidak boleh tergesa-gesa.


1. Jagat medsos ramai dengan kultwit Nadirsyah Hosen setahun lalu soal bendera Rasulullah. Tuduhan NH sebenarnya sudah tumbang sejak 1 tahun lalu ketika debat sengit dengan Yuana Ryan Tresna (YRT).

2. Dokumentasinya saya temukan di link berikut
: http://bit.ly/2ny7Zcz

3. NH waktu itu rupanya bangkit melawan dengan tanggapan balik, tetapi tanggapan tersebut dibantah lagi oleh YRT. Remuk!

4. Dokumentasinya saya temukan di link berikut: http://bit.ly/2zRjduw

5. NH dan pengikutnya yang masih percaya propaganda tsb sebaiknya belajar lagi ilmu hadits, agar tidak menelanjangi kebodohannya sendiri.

6. Hadits rayah (panji) dan liwa (bendera), selain diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Nasa’i dari Jabir, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Thabarani, Ibnu Abi Syaibah, dan Abu Ya’la. Hadits ini shahih. Secara jelas dikatakan bahwa warna rayah adalah hitam dan liwa adalah putih.

7. Mengatakan bahwa panji dan bendera Rasulullah yang dikampanyekan oleh HTI adalah rekaan semata, sungguh sangat menggelikan. Beberapa ulama telah bahas hal tersebut, sebut saja seperti shahib Kanz al-Ummal, Majma’ al-Zawa’id, Fath al-Bariy li Ibni Hajar, Tuhfah al-Ahwadzi, Umdah al-Qari, Faidh al-Qadir, dll.

8. Belum lagi ada banyak hadits shahih lain yang berbicara terkait rayah dan liwa. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Ahmad, Ibnu Hiban, Baihaqi, Abu Dawud Thayalisi, Abu Ya’la, Nasa’i, Thabarani, dll.

9. Memang ada beberapa hadits yang berbicara rayah dan liwa dengan status hadits yang dipersoalkan oleh para ulama, seperti hadits riwayat Imam Ahmad dan Thabaraniy.

10. Apakah hadits yang menyebutkan lafazh لا إله إلا الله محمد رسول الله pada rayah liwa semuanya dha’if? Nanti dulu, dan tidak boleh tergesa-gesa. Kita harus kaji dari semua jalur periwayatan.

11. Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Abu Syaikh al-Ashbahaniy dalam Akhlaq al-Nabi dari Ibnu Abbas statusnya shahih. Adapun jalur lain dari Abu Hurairah dha’if (ada rawi Muhammad bin Abi Humaid yang munkar oleh Imam Bukhari, tidak tsiqah oleh Imam Nasa’i, dan tidak ditulis haditsnya menurut Ibnu Ma’in). Adapun dari jalur Ibnu Abbas, semua rawinya dapat diterima.

12. Jadi ungkapan NH dalam twiternya, “Secara umum hadits-hadits yg menjelaskan warna bendera Rasul dan isi tulisannya itu tidak berkualitas shahih” adalah ungkapan yang tidak bertanggung jawab dan “kurang piknik” pada kitab-kitab hadits.

13. Soal warna, hadits-hadits shahih menyebutkan bahwa warna rayah adalah hitam dan liwa’nya adalah putih. Adapun hadits-hadits yang menyebutkan warna lain seperti kuning dan merah, memang ada, tetapi kualitasnya diperbincangkan. Sebagiannya dha’if.

14. Apakah fungsinya hanya untuk perang? Memang awalnya begitu, rayah adalah panji-panji perang, dan liwa simbol kepemimpinan umum. Selanjutnya keduanya menjadi simbol persatuan dan keagungan. Boleh lah dari sisi penggunaannya merupakan bid’ah hasanah. Hehe.

15. Terkait tulisan dan khat, dan ukuran itu hanyalah perkara teknis, yang dalam sejarahnya hal tersebut tidak diatur secara rinci. Tentu saja tidak bijak kalau persoalan teknis ini dijadikan argumetasi untuk menggugurkan syariat terkait rayah dan liwa’.

16. Menggandengkan nama HTI dengan ISIS sebagai simbol pembawa rayah dan liwa’ sangat tidak fair. Tercium aroma untuk mengelompokkan HTI semisal dengan ISIS yang sudah dicitrakan buruk.

17. HTI dan ISIS tentu saja sangat berbeda, baik pemikiran maupun metode dakwahnya. Terlebih lagi, rayah dan liwa adalah simbol umat Islam, dan sudah menjadi milik semua kelompok, bukan hanya HT.
18. Mengutip tulisan YRT, NH rupanya hanya kritik dalil (hadits) panji dan bendera Rasululah, tetapi tidak menggugat dalil bendera negara bangsa yang tidak punya dalil sedikitpun, walau hanya atsar yang dha’if. Maka bersikap adil-lah wahai professor.

19. Hari ini, rayah dan liwa adalah simbol perjuangan, semangat, persatuan, dan tauhid. Masa iya orang yang meninggikan panji Rasul-Nya yang bertuliskan simbol tauhid disebut makar? Atau jangan-jangan NH sedang berbicara pada dirinya sendiri.

20. Kepada para pengikut setianya, yang masih merujuk kultwit sampah tersebut: JANGAN MAU DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN!
Selesai.

sumber: dakwahmedia.my.id

Sekian untuk artikel KASIHAN ABU JANDA, DIA SALAH DATA DAN DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di postingan artikel Egoswot lainnya.

Anda sekarang membaca artikel KASIHAN ABU JANDA, DIA SALAH DATA DAN DIBOHONGI NADIRSYAH HOSEN dengan alamat link https://egoswot.blogspot.com/2017/12/kasihan-abu-janda-dia-salah-data-dan.html

Subscribe to receive free email updates:

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×